21 Januari 2008

7 Tanda Pewaris Surga

Meningkatkan amal jama'i itulah tema yang dipilih oleh kaderisasi kewanitaan Kantor DPRa Pondok Pinang, Kebayoran Lama dalam rangka meningkatkan ukhuwah islamiyah terutama para kader khususnya dan untuk para ummahat yang lainnya. Acara forum silaturrahmi yang dikhususkan untuk para akhwat kali ini di isi oleh ustadzah Bana. Beliau adalah ketua Unit Kewanitaan DPC Keb. Lama.

"Sudahkah kita bahagia?" itulah pertanyaan yang beliau lontarkan kepada semua peserta yang hadir. Dimanapun kita berada dan dalam kondisi apapun sudah menikah atau pun belum maka sepatutnya harus kita syukuri. Karena sesungguhnya yang harus kita pertanyakan kepada diri kita adalah " Sudahkah kita mencapai kebahagiaan yang Hakiki ??"
Ingat dengan salah satu lagu nya Opik yang berjudul 7 tanda pewaris surga?

1. Beriman kepada Allah dengan mulut, hati, dan langkahnya
2. Meninggalkan perkara-perkara yang tiada guna
3. Menunaikan zakat
4. Menjaga Kemaluannya
5. Memelihara amanah
6. Memenuhi janjinya
7. Selalu menjaga waktu ter khusyuk waktu sholatnya.

Kalau kita mau mencerna lagu tersebut, sudah kah semuanya atau salah satu ada dalam dari diri kita? sudah kah kita menjaga amanah, menjalankan amanah. baik amanah pribadi ataupun sosial ? Allah sudah memberikan kita life skill, kemampuan, dll. Dan ketika semuanya itu sudah kita miliki maka bersiaplah untuk mendapatkan amanah yang lain.Begitu juga dengan janji terdapat dalam Al-Qur'an

23. di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu[1208] dan mereka tidak merobah (janjinya),
[1208] Maksudnya menunggu apa yang telah Allah janjikan kepadanya.

Janji,,,,, terkadang kita hanya bisa mengucapkan tapi berat rasanya untuk menepati. Lalu yang ciri yang manakah yang sudah kita miliki? sudahkah kita menjadi pewaris surga yang disayang Allah

Wallahu'alam bi showab. Semoga kita semua senantiasa dilindungi oleh Allah SWT. Amin.

Tidak ada komentar: